Cahaya Kepedihan

Cahaya Kepedihan

Semburat merah menghiasi hati
Apa itu isyarat darimu
Isyarat untaian yang tersirat saat ini
Memenuhi arti makna untukku
Kau mengusirku secara halus seperti tak berarti
Atau kau mencoba menjauh dari kenyataan dan mimpiku

Tak pernah lagi pelangi terlihat di matamu
Yang menyapaku dan mengudangku
Menemaniku menjelang senja sepeti saat itu

Goresan apa yang mengubahmu......?
Saat Hal ini kutanyakan padamu
Kau hanya menyentakku
Dan bersembunyi dibalik tirai malam semu

Kau semakin menjauhkanku
Dengan memeluk awan hitam
Hingga aku lenyap sesaat dan terpaku

Sinarku mulai redup ...
Saat kau diam tak acuh
Ketika aku hilang di telan kegelapan
Dan sinarku tak mampu menyelamatkanku

Kau menggenggamku ... dan memelukku
Hentakan pertanyaan menderamu
Petir gemuruh mendengar jawaban darimu atas semua ini
Halilintar bagai menyambar sinarku
Dan membuatnya semakin redup
Dan tak berbekas ...

Kau memberikan pilihan padaku
Aku tak bisa mendekap atau menggenggam
Pilihan yang kau berikan
Terlalu menyakitkan ... terlalu perih ....
Hingga aku meredupkan sinarku
Menghilang darimu....

Itu pilihanku ... yang aku putuskan
Aku memilih menghilang itu lebih baik
Tanpa harus aku bergelut dalam kegelapan
Atau terhempas karena kau menjauhkanku